PESAN APEL JUM’AT SORE TIGA JENIS HAKIM, SATU DI SURGA DAN DUA DI NERAKA

Written by PA Palangkaraya on . Posted in Palangka Raya

Written by PA Palangkaraya on . Hits: 43Posted in Palangka Raya

PESAN APEL JUM’AT SORE TIGA JENIS HAKIM, SATU DI SURGA DAN DUA DI NERAKA


Palangka Raya│pa-palangkaraya.go.id
Menutup akhir pekan Pengadilan Agama Palangka Raya kembali melaksanakan apel Jum’at sore.
Kegiatan rutin tersebut berlangsung di halaman kantor Pengadilan Agama Palangka Raya di Jalan Kapten Piere Tendean tepat pada pukul 16.00 WIB, dengan diikuti oleh para hakim, seluruh aparatur dan PPNPN Pengadilan Agama Palangka Raya. (11/07/2025).


Bertindak sebagai Pembina Apel H.M. Sa’dan, S.Ag selaku Ketua Pengadilan Agama Palangka Raya dengan pemimpin apel sdr. Tholib Indra Irianto dan Dimas F Widiatmoko, S.T, sebagai pembaca 8 (delapan) Nilai Utama Mahkamah Agung dilanjutkan dengan yel yel Mahkamah Agung, yel-yel Badilag, yel-yel PTA Palangka Raya dan Saputri Rizki Ramadhanti, A.Md. Ak. sebagai pembaca motto Pengadilan Agama Palangka Raya, yang diikuti oleh seluruh peserta apel sore.

Dalam pesannya H.M. Sa’dan, S.Ag menyampaikan bahwa tugas dan tanggung jawab seorang hakim itu sangat berat, baik kepada masyarakat maupun kepada Tuhan. Menurut beliau hakim memiliki kewenangan besar dalam memutuskan perkara dan menentukan nasib orang lain. Oleh karena itu, hakim dituntut untuk menjalankan tugasnya dengan penuh integritas, kejujuran, dan keadilan, serta selalu berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan moral. Ungkapnya.

Selanjutnya beliau mengutip sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi tentang tiga jenis hakim : Satu masuk surga, dua masuk neraka. Menurut beliau hadist ini menjelaskan bahwa hakim yang adil, yang memahami kebenaran dan memutuskan berdasarkan kebenaran itu, akan masuk surga. Sebaliknya, hakim yang tidak memahami kebenaran atau memahami tapi berbuat zalim dalam memutuskan perkara, akan masuk neraka. Paparnya.

Menutup pesannya beliau menyampaikan kesuksesan sejati tidak mungkin bisa diraih tanpa ilmu dan integritas. Menurut beliau keduanya adalah fondasi penting untuk bisa meraih kesuksesan. Tanpa integritas, ilmu bisa disalahgunakan dan membawa dampak negatif, sementara integritas tanpa ilmu bisa menjadi buta dan tidak efektif.