KULTUM RAMADHAN PA KUALA PEMBUANG HARI KE-3 “MERESAPI DAN MENTAFAKKURI HIKMAH PUASA”
KULTUM RAMADHAN PA KUALA PEMBUANG HARI KE-3
“MERESAPI DAN MENTAFAKKURI HIKMAH PUASA”
Foto: Wakil Ketua PA Kuala Pembuang saat menyampaikan taushiyah
dalam kegiatan Kultum Ramadhan di musholla PA Kuala Pembuang (15/04/2021)
Kuala Pembuang│pa-kualapembuang.go.id
Kuala Pembuang - Kamis, 15 April 2021. Memasuki hari ke-3 bulan Ramadhan 1442 Hiriyah, sebagaimana rangkaian Kegiatan Amaliah Ramadhan pada hari sebelumnya, setelah selesai melakukan shalat Dzuhur berjamaah dilanjutkan kegiatan Kultum Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua PA Kuala Pembuang, Riduan, S.H.I. mendapat jadwal untuk memberikan tausiyah dengan materi “Hikmah Puasa Ramadhan”.
Di awal kultum, Riduan mengajak kepada seluruh pegawai PA Kuala Pembuang untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat, setiap tarikan nafas adalah nikmat sekaligus amanah untuk kita pertanggungjawabkan, sehingga setiap detak kehidupan dapat membuahkan amal kebaikan. Shalawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, nabi akhir zaman yang penuh kemuliaan, uswah dan teladan bagi kita selaku umatnya.
Foto: Pegawai PA Kuala Pembuang saat mengikuti Kultum hari ke-3 Ramadhan 1442 H (15/04/2021)
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa motivasi untuk beramal adalah ketika kita mengetahui dan meyakini sepenuhnya, manfaat dan hikmah dari sebuah amalan tersebut. Begitu pula dengan ibadah di bulan Ramadhan, agar tetap bersemangat hingga akhir Ramadhan perlu rasanya kita meyakini dan memahami beragam hikmah di bulan yang mulia ini khususnya hikmah puasa Ramadhan. Sungguh di luar sana, masih banyak yang mengisi Ramadhan tanpa semangat, hanya ikut-ikutan penuh keterpaksaan, salah satunya karena gagal dalam menyelami hikmah Ramadhan dan kewajiban puasa di dalamnya.
Beliau kemudian secara detail menyampaikan beberapa hikmah yang terkandung dalam bulan Ramadhan sebagai penyemangat agar amaliah Ramadhan kita semakin stabil dan bahkan terus meningkat. Pertama, Ramadhan merupakan bulan training keikhlasan. Puasa adalah ibadah yang melatih keikhlasan, sehingga puasa Ramadhan selama sebulan adalah sebagai wahana training keikhlasan yang sangat efektif. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadits Qudsi betapa ibadah puasa benar-benar jalur langsung antara seorang dengan Tuhannya. Puasa menjadi ibadah yang begitu mulia karena langsung dinilai oleh Allah SWT sang Maha Mulia (ash-shaumu li wa ana ajzi bihi).
Kedua, Ramadhan merupakan bulan training istiqamah dalam melakukan amal ibadah. Berbagai ragam ibadah selama bulan Ramadhan seperti puasa, qiyamullail, tadarus Al-Qur’an dan bersedekah akan menjadi latihan untuk selalu beramal shaleh disetiap saat. Khusus bagi orang yang berpuasa dengan penuh keimanan akan dijanjikan mendapatkan 2 (dua) jenis kegembiraan (farhatun) yang sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW bahwa: “Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya”.
Ketiga, Ramadhan merupakan bulan training untuk mempertajam dan mengasah sifat ihsan. Untuk menjaga kualitas puasa yang sempurna, beliau mengingatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Majah bahwa: "Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang sholat malam, tapi tidak mendapatkan dari sholatnya kecuali hanya begadang". Ini artinya, puasa kita haruslah penuh kehati-hatian, menjaga lisan, pandangan dan anggota badan lainnya dari kemaksiatan. Sungguh berat, tapi tiga puluh hari latihan seharusnya akan membuat kita melangkah lebih ringan dalam hal ihsan pada bulan-bulan selanjutnya. Bahkan semestinya, perilaku ihsan ini memang menjadi branding kaum muslimin dalam setiap amalnya.
Diakhir tausyiah, Riduan mengajak seluruh aparatur PA Kuala Pembuang untuk selalu merenungi dan meresapi banyak hikmah lain yang terserak sedemikian rupa dalam titian tiga puluh hari yang mulia ini. Tidak ada pilihan lain bagi kita kecuali mengais hikmah-hikmah tersebut dari hari ke hari Ramadhan kita, untuk kemudian menjadikannya sebagai simpanan dalam menyambut bulan-bulan berikutnya. “Mari memulai dari keinginan tulus dalam hati untuk mensukseskan Ramadhan tahun ini, kemudian diikuti dengan kesungguhan dalam mengisinya bahkan hingga saat hilal Syawal menjelang agar kegembiraan yang dijanjikan bisa kita dapatkan”, ujarnya. (Redaksi/RD)